Tentang Lia Alizia
Lia Alizia adalah salah satu advokat ternama di Indonesia. Ia banyak dikenal sebagai advokat yang menangani klien dari perusahaan-perusahaan multinasional di berbagai sektor industri dan jasa baik di dalam dan luar negeri dengan variasi problematika hukum mereka. Lia Alizia, atau lebih memilih dipanggil Lizi atau Kak Lizi, lahir dan besar di Jakarta sekitar 47 (empat puluh tujuh) tahun yang lalu. Lizi merupakan putri sulung dari advokat senior dan terpandang, Prof. DR. Hj. Elza Syarief, S.H, M.H.
Lizi mengenyam pendidikan di Jakarta sejak sekolah dasar hingga universitas. Menimba Ilmu Hukum Sarjana S1 di tempat yang sama dengan ibundanya yakni di Fakultas Hukum Universitas Jayabaya. Pencapaian tertinggi yang diraihnya di masa kuliah adalah terpilih menjadi mahasiswa
terbaik antar perguruan tinggi swasta yang ada di wilayah Kopertis III pada tahun 1999. Di tahun yang sama Lizi juga terpilih menjadi mahasiswi terbaik di kampusnya dengan meraih nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi.
Awalnya Lizi tidak berpikir untuk menjadi seorang advokat, Lizi remaja bercita-cita menjadi seorang diplomat, alasannya sederhana, agar bisa berkeliling dunia untuk menjelajahi kota demi kota di berbagai negara. Namun garis tangan mengarahkan langkahnya ke Fakultas Hukum untuk menjadi seorang advokat mengikuti jejak ibunda. Satu hal yang menarik, harapan dan cita-citanya untuk keliling dunia ternyata tetap dikabulkan oleh Sang Maha Pencipta. Profesinya membuat dia harus berinteraksi
langsung dengan klien di perusahaan-perusahaan ternama yang berkantor di mancanegara. Otomatis hal ini membuatnya harus bolak balik ke berbagai negara di seluruh penjuru dunia.
Ibu dari seorang remaja putri yang merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, bersuamikan seorang insinyur lulusan perguruan tinggi di Belanda. Sehari-hari Lizi menjalankan praktek profesinya sebagai salah seorang Partner di salah satu Firma Hukum terbesar di
Jakarta. Di firma tersebut Lizi merintis karir selama hampir 25 (dua puluh lima) tahun. Selama 6 (enam) tahun sejak tahun 2017 – 2023 Lizi menjadi Managing Partner (MP) di firma tempatnya bernaung. Menjadi MP selama pandemi memberikan Lizi pengalaman yang sangat berharga. Ia harus bertanggung jawab menjadi seorang Leader sebuah firma di tengah wabah yang mendunia. Lizi banyak belajar tidak hanya bagaimana berpikir taktis dan strategis untuk membawa bahtera agar tetap berlayar di tengah samudra. Lizi juga semakin paham kepada siapa kehidupan itu harus disandarkan. Lizi sungguh menyadari ada peran Tuhan di tiap langkah dan keputusan-keputusan yang harus ia lakukan.
Salah satu prestasi tertinggi yang diraih Lizi dalam menjalankan profesi sebagai advokat atau pengacara adalah terpilih menjadi salah satu dari The A list Indonesia’s Top Lawyer Versi Asia Business Law Journal selama 7 (tujuh) tahun berturut-turut sejak tahun 2018 – 2024. Banyak prestasi lainnya yang tak dapat disebutkan satu persatu. Bagi Lizi, semua prestasi yang diraihnya adalah semata karena karunia dari Allah Sang Maha Pencipta dan doa-doa tulus dari sang Bunda tercinta serta keluarga terkasih yang tiada henti mendukung langkah Lizi agar semakin penuh arti.
Menjelang 25 (dua puluh lima) tahun perjalanan profesinya, Lizi menemukan berbagai kejadian dan argumentasi-argumentasi yang memprihatinkan sebagai akibat fenomena malas berpikir kritis dan jernih sehingga terjadi sesat berlogika. Banyak orang atau pihak yang lebih mengedepankan asumsi, persepsi, labelisasi sehingga mudah dimanipulasi oleh opini dan/atau narasi yang tidak berdasarkan data, informasi serta fakta yang akurat. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada orang awam namun sayangnya ternyata terjadi juga di kalangan profesional. Melihat situasi ini, Lizi tergerak untuk turut ambil bagian dalam berbagi pengalaman dan informasi di bidang hukum yang diharapkan dapat menjadi salah satu sumber inspirasi bagi masyarakat agar terpacu untuk berpikir lebih jernih dan kritis sehingga tidak terjebak dalam logika sesat.