Obrolan Logika Sesat adalah kolom tulisan yang memuat obrolan/percakapan, humor dan kisah keseharian yang menjadi contoh kasus dari sesat pikir (Logical Fallacy). Seperti kita ketahui, Logical Fallacy atau sesat pikir adalah kesalahan/kekeliruan dalam penalaran yang dapat merusak cara berpikir kita karena kesimpulan/argumen yang disampaikan berasal dari premis yang salah atau tidak berdasar.
Sesat pikir atau sesat dalam berlogika sering kali terjadi dalam percakapan atau diskusi ketika seseorang menggunakan alasan/argumen yang tampaknya logis tetapi sebenarnya tidak valid. Di dalam keseharian sering kita temukan kekeliruan logika. Terlepas sengaja atau tidak sengaja, acapkali, argumen yang dibangun tampak lebih meyakinkan daripada faktanya. Hal ini cukup bahkan sangat berbahaya di dalam kehidupan, karena mengaburkan/menghilangkan inti permasalahan atau kebenaran dari suatu fakta. Argumen-argumen yang dibangun dari premis yang tidak valid mengakibatkan logika yang sesat yang dapat berisiko besar, menimbulkan perselisihan, adu domba yang dapat memakan korban. Oleh karena itu amatlah penting bagi kita untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan berlogika yang sehat sehingga kita tidak terjebak dengan tindakan manipulatif seseorang/sekelompok orang.
Kelemahan atau ketidakmampuan seseorang dalam bernalar atau berpikir secara kritis dan obyektif rawan dimanfaatkan oleh orang yang manipulatif. Orang yang manipulatif cenderung menggunakan berbagai cara yang tidak jujur, licik, atau menipu untuk mempengaruhi atau mengendalikan orang lain demi keuntungan pribadi/kelompoknya. Seringkali, mereka melemahkan bahkan menyesatkan nalar/logika lewat emosi atau psikologis orang lain atau menciptakan situasi sedemikian rupa untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui ciri-ciri orang manipulatif untuk menjaga logika kita agar tetap kritis dan obyektif.
Ciri utama orang-orang manipulatif biasanya mereka pandai berkomunikasi, baik verbal maupun nonverbal. Selain itu, ada beberapa ciri umum yang biasa melekat pada diri mereka, antara lain:
- Kebohongan dan Penipuan: Mereka sering berbohong atau menyembunyikan fakta/kebenaran untuk membingungkan atau mengecoh orang lain. Kebohongan itu diulang-ulang dan amat meyakinkan sehingga banyak orang percaya walau hal itu menyesatkan logika.
- Gaslighting: Mereka kerap membuat orang lain meragukan ingatan atau persepsi mereka sendiri, seolah-olah orang tersebut yang salah atau gila.
- Berpura-pura menjadi Korban: Kerap berpura-pura jadi korban untuk mendapatkan simpati atau menghindari tanggung jawab atas apa yang mereka lakukan.
- Pemerasan Emosional: Mereka menggunakan emosi seperti rasa bersalah, ketakutan, atau kasih sayang untuk memaksa orang lain melakukan apa yang mereka inginkan.
- Pemberian Informasi Berulang dan Kompleks: Mereka sering menggunakan informasi yang banyak dan kompleks untuk membingungkan target agar mudah dikendalikan.
Perlu dicatat, bahwa ciri-ciri di atas hanyalah sebagian ciri yang umumnya melekat pada orang manipulatif. Namun dengan mengetahui ciri tersebut, sedikit banyak mampu membuat kita lebih berhati-hati saat berinteraksi dengan orang lain agar terhindar dari kendali orang-orang manipulatif.
Harapan saya, melalui kolom tulisan obrolan logika sesat yang dilengkapi dengan cerita-cerita ringan peristiwa keseharian, pembaca bisa lebih paham bagaimana situasi bisa dimanipulasi dan persepsi bisa dibangun hanya lewat kata-kata tanpa fakta. Terlebih lagi, pembaca akhirnya lebih kritis dalam proses pikir dan mudah mendeteksi secara dini saat dihadapkan pada perkataan atau situasi yang dapat menyesatkan logika.
Salam waras! Yuk kita SikatLogikaSesat. (Lizi)